3 Profil Pengusaha Kerajinan Tekstil





1. Profil Pengusaha Kerajinan Tekstil Kain Songket : Fauziah





Kain Songket Palembang

Jika anda pergi ke Palembang, tentunya anda ingin membeli sebuah cindera mata bagi diri anda akan kota itu. Saya sarankan jangan lupa anda membeli kain songket buatan Fauziah. Beliau adalah salah satu pengrajin kain songket terbaik di kotanya, Palembang.

A.Merintis Bisnis Kain Songket

Kerajinan kain songket sangatlah banyak di Palembang. Ini adalah salah satu bisnis rumahan yang sudah turun temurun. Termasuk juga Fauziah. Ibu yang lahir pada tahun 1957 di Palembang Sumatra Selatan ini mewarisi keahlian dan usaha membuat songket dari orang tuanya.

Seperti yang sudah banyak diketahui, keindahan kain songket membuat banyak wanita terutama terpesona. Namun untuk mmebuat kain songket tidaklah mudah serta butuh biaya mahal. Oleh karena itu ketika memulai kembali bisnis kain songketnya yang sempat berhenti, Fauziah sempat meminjam modal dari BUMN.

“Tadinya hanya meneruskan usaha orangtua. Namun karena terbentur modal, sempat berhenti,” ungkap Fauziah. Niat Fauziah dalam berbisnis kain songket adalah untuk memajukan kain tradisional Indonesia.

Karena kekonsistenannya inilah Fauziah pernah menerima kucuran modal dari PLN sebesar 21 juta. Uang tersebut kemudian ia gunakan untuk menambah modalnya. “Nah itu saya manfaatkan agar industri rumahan tersebut bisa berkembang lebih pesat lagi,” jelas dia.

B.Kualitas Adalah No 1

Kualitas kain songket yang dihasilkan Fauziah sangatlah bagus. Fauziah tak perlu repot-repot melakukan pemasaran karena banyak orang berdatangan sendiri ke gerainya yang juga rumahnya. Promosinya dari mulut ke mulut. Hal ini membuat Fauziah tak perlu mengeluarkan biaya pemasaran.

Banyak orang yang membeli dari Fauziah merasa puas akan kualitas kain songketnya. “Orang-orang tahu bisnis saya dari mulut ke mulut. Nah, kalau kualitasnya tidak bagus, nanti orang tidak mau balik ke sini lagi dong,” katanya.

Fauziah juga selalu menekankan pada karyawannya agar benar-benar menjaga hasil produksi kain songket. Terkadang Fauziah masih melakukan pembinaan pada pengrajinnya agar benar-benar lihai dalam menenun kain. Kualitas itu penting. Itulah jurus jitu menyiasati persaingan pebisnis kain songket. “Kalau dibanding dulu, lebih maju sekarang (industri rumahan kain songket). Pokoknya kita strateginya, kualitas kainnya supaya tetap terbaik,” jelas dia.

C.Penjualan Kain Songket

Saat ini Fauziah memiliki 15 pengrajin kain yang menjadi karyawannya. Harga kain songketnya pun tak terlalu mahal yaitu berkisar 1 juta hingga 4 juta rupiah, suatu harga yang standar untuk kain songket. “Kalau saya prinsipnya tidak mau jual terlalu mahal. Standar saja, yang penting banyak terjualnya, tapi kualitasnya harus dijaga juga,” jelas dia.

Dalam satu hari, Fauziah bisa menjual hingga 40 kain songket jika kondisi ramai namun jika kondisi sepi biasanya hanya laku 20 hingga 30 biji saja. Dari hasil berjualan ini Fauziah dapat mengantongi laba bersih hingga 100 juta rupiah sebulan.

Untuk mensiasati pemasukan yang kurang ketika sepi, Fauziah juga menerima menjahit kain songket menjadi baju. Banyak orang yang lebih suka mengenakan kain songket sebagai baju.

Saat ini pendistribusian kain songketnya tak hanya di sekitar Palembang saja namun juga sudah di kirim ke Jakarta dan Medan. “Kita hanya kirim untuk ke Jakarta, sama Medan. Tapi paling banyak ke Jakarta,” katanya.

D.Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

Dalam semua bisnis, modal tidak hanya berupa uang saja namun kredibilitas juga memegang peranan penting bahkan lebih penting. Begitu juga dalam berbisnis kain songket. Fauziah mengatakn bahwa dia akan berkata apa adanya tentang kain yang dijualnya, “yang penting kalau mau usaha itu jujur. Misalnya kain songketnya ada cacat sedikit, ya saya bilang. Lalu harganya saya kurangin. Kalau misalkan saya bohongin dengan harga tetap mahal, padahal kainnya cacat, nanti orang atau pelanggan saya merasa tertipu, nanti tidak mau balik ke saya lagi,” jelas dia.

Keinginan Fauziah terhadap usaha kain songketnya adalah dia ingin menjadikannya go internasional. Saat ini kain songketnya masih hanya dikonsumsi oleh kalangan Indonesia saja. “Saya harap nanti kain songket buatan saya bisa diekspor. itu impian saya,” katanya.

2. Profil H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds : Sosok Pengusaha Batik yang Sukses

H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds (40 tahun). dilahirkan th 1968 di desa Trusmi Plered Cirebon. Daerah ini terkenal sebagai sentra industri kerajinan batik Cirebon yang sangat terkenal hinggga manca negara. Sejak kecil di lingkungan keluarga dan teman-temannya sering dipanggil dengan nama Komar. Komar terlahir dari keluarga yang mempunyai keturunan mempunyai usaha kerajinan batik tradisional di daerah Trusmi. Darah yang mengalir dari ayahnya lebih kental dengan talenta berdagang, sedangkan dari garis keturunan ibu lebih banyak mengalir talenta seni yang mendorong jiwanya hingga saat sekarang. Sejak kecil Komar sudah mengenal beraneka macam desain-desain batik tradisional yang dikerjakan atau yang diperdagangkan oleh kedua orang tuanya. Disamping itu seringkali kedua orang tuanya mengajaknya untuk berdagang memasarkan batik ke berbagai kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ketika menginjak usia remaja dan hampir lulus SMA di tahun 1987, orang tuanya berpesan agar Komar tidak meneruskan profesi sebagai pedagang batik keliling dan diharapkan bisa meneruskan belajar ke perguruan tinggi yang sesuai dengan pilihannya dan bisa bekerja di perusahaan, hal ini dikarenakan kondisi bisnis batik pada saat itu kurang baik, sering terjadi keterlambatan dalam hal pembayaran. Hal ini dikarenakan sekitar tahun 1987an, usaha perdagangan di bidang batik sedang mengalami kelesuan ditambah lagi dengan sistem pembayaran yang kurang mendukung dengan banyaknya pembayaran yang mundur dari 5 bulan hingga 8 bulan. Lulus SMA tahun 1987 kemudian Komar mengikuti kursus Komputer di PIKSI ITB selama 6 bulan. Setelah lulus Komar ikut bekerja di PIKSI - ITB untuk menangani berbagai macam proyek Komputerisasi di PT. Perkebunan seluruh Indonesia. Tahun 1998 Komar dapat kesempatan sekolah di D3 Ahli Administrasi Logistik UNPAD dan lulus pada tahun 1992. Selama masa kuliah di D3, Komar tetap bekerja di PIKSI-ITB, kegiatan lainnya adalah membuat berbagai macam program komputer untuk beberapa perusahaan seperti program penyewaan video dan sistem informasi untuk perusahaan rotan di Cirebon.

Tahun 1992 Komar nikah dengan Hj. Nuryanti Widya (36 tahun), yang kebetulan terlahir dari keluarga yang berlatar belakang pedagang batik pula. Sehingga kami banyak memiliki kesamaan pengalaman dalam menangani usaha batik seperti sekarang ini. Alhamdulillah kami telah dikarunia putra dan putri sbb: Putri Urfanny Nadhiroh (14 tahun), Nouval Mirrah Makareem (11 tahun), Sekar Triagniya Hasya (5 tahun) dan Revan Afqon Makareem (3,5 tahun).

A. Periode tahun 1992 - 1997

Tahun 1992 Komar mulai bekerja di Jakarta pada sebuah perusahaan dengan nama PT. Alas Buana Raya (ABR) yang bergerak di bidang perakitan komputer jalan tol dan pembuatan sistem informasi manajemen berbasis komputer.

Selama bekerja di Jakarta, setiap ada kesempatan waktu Komar mencoba berusaha untuk berdagang keliling menawarkan batik-batik produksi dari orang tua dan keluarga dari Cirebon. Komar selalu berusaha menampung aspirasi dan keinginan para pembeli untuk melakukan terobosan-terobosan desain yang baru dan unik agar mampu bersaing dengan pedagang batik lainnya. Sejak saat itu Komar sering mencoba dan berlatih untuk membuat desain-desain batik yang sederhana, serta mengumpulkan berbagai cuplikan atau potongan ragam hias batik dari berbagai sumber dan contoh kain-kain batik yang sudah ada. Hampir semua potongan desain dikumpulkan dan didokumentasikan dengan rapih.

Jabatan terakhir sewaktu Komar bekerja di PT. ABR Jakarta tahun 1996, adalah Site Manager Proyek PERTAMINA RED II (Refinery Equipment Databank) di Dumai dengan penghasilan 1,5 juta per bulan. Menjelang terjadinya krisis moneter, perusahaan mengalami masa-masa yang sulit hingga akhirnya dengan terpaksa perusahaan melakukan restrukturisasi banyak karyawan termasuk Komar.

Akhir tahun 1996 Komar diminta bergabung dengan pengusaha rotan dari Cirebon sewaktu masa kuliah dulu yang sempat Komar bekerja, untuk berwirausaha membuka PT. Pitaloka BNH (General Suplier), membuka showroom rotan dan kedai Nasi Jamblang makanan Khas Cirebon dengan gaji Rp. 750.000,-/bulan dengan jabatan sebagai direktur. Kesempatan tersebut Komar manfaatkan dengan tujuan dan harapan sebagai sarana belajar agar mampu memimpin perusahaan secara langsung dan mandiri walaupun masih menggunakan modal usaha dan kepercayaan dari orang lain. Rupanya usaha dibidang makanan dan showroom rotan di Bandung selama 2 tahun tidak berjalan mulus sesuai dengan rencana semula. Selama jualan furnitur rotan dan kedai nasi, Komar manfaatkan untuk berjualan batik dalam sekala kecil dengan alat display seadanya.

Sewaktu mengelola usaha nasi Jamblang dan showroom rotan, Komar banyak mendapatkan pengalaman yang sangat positif untuk menapaki bisnis ke depan dengan lebih maju. Hal ini dikarenakan sudah terlatih dengan dituntut untuk membuat perencanaan serta strategi yang matang, imajinatif, berani mengambil resiko, serta berani mengambil keputusan untuk mencapai tujuan.

Setelah dua tahun bisnis showroom rotan berakhir dan seluruh modal pinjaman Komar kembalikan kepada pemiliknya. Komar akhirnya mencoba untuk memulai berwirausaha mandiri dengan modal awal sekitar 30 jutaan.

Di pertengahan tahun 1997 atas saran dari Bapak Soenaryo pematung dan juga dosen seni rupa ITB KOMAR diminta untuk mengikuti lomba desain atau pameran-pameran batik. Kebetulan Yayasan Batik Indonesia pada akhir tahun 1997 mengadakan Lomba Cipta Selendang Batik Internasional yang diadakan di kota Yogyakarta. Pada waktu itu Komar menyertakan 5 desain selendang batik untuk diikut sertakan pada lomba tersebut.

Alhamdulillah dari 5 desain yang dikirimkan 2 diantaranya terpilih menjadi juara I dan juara harapan I dengan total hadiah 6 juta rupiah.

Juara I untuk desain selendang dengan nama Selendang Pittaloka, dan untuk juara harapan 1 dengan nama desain selendang Jasuma.Dengan hasil juara yang telah didapat maka semakin tertantang untuk membuat desain-desain yang lain dan lebih bersemangat untuk menjalankan usaha batik secara mandiri dan profesional. Terlebih lagi adanya dukungan dari berbagai pihak yang mengarahkan dan memberi semangat untuk lekas maju. Dukungan dari pimpinan kantor Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Bpk. H. Maman Abdurrahman yang membuka jalan untuk menggunakan kain tenun ATBM dari Garut. Dukungan dari dosen-dosen serta seniman senior di Bandung menambah semangat dan membuka jalan pikiran untuk membuka showroom batik dengan brand batik KOMAR.

3.Profil Pengusaha Tekstil : Valkrisda Caresti


Valkrisda Caresti Botha




Berwirausaha tak mengenal usia. Ada banyak wirausaha yang telah sukses meski masih berusia muda. Salah satu contoh wirausaha tersebut adalah Valkrisda Caresti. Ia adalah Pengusaha sukses di bidang tekstil yang menyulap limbah tekstil seperti kain menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi.

Valkrisda Caresti adalah Pengusaha sukses di bidang tekstil yang mampu melihat peluang dari adanya limbah. Gadis kelahiran Surabaya, 14 September 19 tahun silam ini mampu mengubah limbah tekstil dan juga limbah kertas menjadi produk kerajinan tangan yang dapat dijual. pada mulanya, Valkrisda memulai usahanya karena sebuah hobi. Ia adalah seorang yang gemar memberikan kado pada temannya ketika sang teman ulang tahun atau merayakan hari spesial lain.

Ia tidak membeli kado tersebut, melainkan Ia lebih sering membuatnya sendiri karena menurutnya kado yang dibuat sendiri lebih berharga jika dibandingkan dengan membelinya. Pada saat itu Ia masih berusia SMA. Dari hobinya tersebut, maka Ia tergerak untuk berwirausaha dengan kreativitasnya ini. ia akhirnya mulai menekuni usaha scrapbook yang diberi nama syawnscrap. Syawnscrap diambil dari kata syawnlight. Syawn yang merupakan suara perempuan terbang, dan light yang berarti sinar.

Kesuksesan usaha limbah tekstil yang diproduksi oleh Valkrisda salah satunya berasal dari kebijakan pemesanan produk yang Ia terapkan. Ia membebaskan calon konsumennya untuk memilih tema untuk produk yang diinginkan. Valkrisda juga bersedia merancang konsep produk sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Valkrisda mengisahkan ada beberapa cerita lucu dari para konsumen yang memsan produk padanya. Salah satunya yaitu mengenai konsumen yang memsan scrapbook dengan harga yang mahal untuk menyatakan cinta pada seorang gadis. Namun malang bagi sang cowok, karena gadis yang aan Ia beri scrapbook ternyata justru jadian dengan orang lain. Kisah tersebut merupakn cerita lain dibalik kesuksesan Valkrisda. Kini, usaha yang dijalankan Valkrisda terus berjalan dan mengantarkannya menjadi pengusaha sukses di bidang tekstil.


Profil Pengusaha Kerajinan Tekstil: Download dalam Format Microsoft Word

2 comments:
Write komentar
  1. Assalamualaikum wrb salam persaudaraan,perkenalkan saya Sri Wulandari asal jambi,maaf sebelumnya saya hanya mau berbagi pengalaman kepada saudara(i) yang sedang dalam masalah apapun,sebelumnya saya mau bercerita sedikit tentang masalah saya,dulu saya hanya penjual campuran yang bermodalkan hutang di Bank BRI,saya seorang janda dua anak penghasilan hanya bisa dipakai untuk makan anak saya putus sekolah dikarenakan tidk ada biaya,saya sempat stres dan putus asa menjalani hidup tapi tiap kali saya lihat anak saya,saya selalu semangat.saya tidak lupa berdoa dan minta petunjuk kepada yang maha kuasa,tampa sengaja saya buka internet dan tidak sengaja saya mendapat nomor tlpon Aki Sulaiman,awalnya saya Cuma iseng2 menghubungi Aki saya dikasi solusi tapi awalnya saya sangat ragu tapi saya coba jalani apa yang beliau katakan dengan bermodalkan bismillah saya ikut saran Aki Sulaiman saya di ritualkan dana gaib selama 3 malam ritual,setelah rituialnya selesai,subahanallah dana sebesar 2M ada di dalam rekening saya.alhamdulillah sekarang saya bersyukur hutang di Bank lunas dan saya punya toko elektronik yang bisa dibilang besar dan anak saya juga lanjut sekolah,sumpah demi Allah ini nyata tampa karangan apapun,bagi teman2 yang mau berhubungan dengan Aki Sulaiman silahkan hub 085216479327 insya Allah beliau akan berikan solusi apapun masalah anda mudah2han pengalaman saya bisa menginspirasi kalian semua,Assalamualaikum wrb.JIKA BERMINAT SILAHKAN HUB AKI SULAIMAN 085-216-479-327,TAMPA TUMBAL,TIDAK ADA RESIKO APAPUN(AMAN) .

    ReplyDelete

Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.